Badan Antariksa Eropa (ESA) pada 23 November lalu mengumumkan “parastronaut” pertama dalam sebuah langkah besar untuk memungkinkan orang-orang dengan disabilitas fisik untuk bekerja dan tinggal di luar angkasa.
Badan beranggotakan 22 negara itu mengatakan, pihaknya telah menunjuk pelari sprint Paralimpiade asal Inggris John McFall untuk ikut serta dalam sebuah studi kelayakan dalam pelatihan astronaut untuk menilai kondisi yang dibutuhkan penyandang disabilitas untuk dapat dilibatkan dalam misi luar angkasa ke depan.
“Ketika diumumkan bahwa mereka sedang mencari kandidat dengan disabilitas fisik, saya merasa itu adalah kesempatan yang sangat menginspirasi dan menggembirakan. Saya kemudian melihat spesifikasinya dan saya berpikir, ‘Wow, ini sungguh aspiratif. Ini adalah hal yang sangat berani dan tegas untuk dilakukan.’ Dan dengan latar belakang ilmiah saya yang luas dan berbagai pengalaman, saya merasa terdorong untuk mencoba dan membantu ESA menjawab pertanyaan ini: Bisakah kita meminta seseorang dengan disabilitas fisik untuk melakukan pekerjaan yang berarti di luar angkasa?” papar McFall.
Pengumuman itu dilakukan seiring penunjukan sederet astronaut baru oleh ESA untuk pertama kalinya sejak 2009, setelah menyeleksi 22.500 pendaftar. ESA membuka lowongan tahun lalu bagi siapa pun yang sepenuhnya mampu lulus tes psikologis, kognitif dan tes ketat biasa lainnya, yang hanya dicegah menjadi astronaut apabila perangkat keras yang ada menjadi kendala mengingat disabilitas yang dialami.
0 Komentar