Bulan Februari 2019 ini, Tim Robotika UTY kembali menorehkan prestasi tingkat nasional. Tiga Tim Robotika yang diterjunkan ke dalam kompetisi tingkat nasional bertajuk “Technogine 2019” ,yang diselenggarakan oleh Telkom University Bandung mendapatkan hasil yang menggembirakan.
Tim Im Dortu, yang terdiri atas T. Raden Triolan Wijaya (Teknik Komputer), Dwi Anggoro (Teknik Komputer), Herno Susanto (Teknik Komputer), dan Muhammad Azizan (Teknik Elektro), berhasil menyabet juara 2 kompetisi Aeromodeling tingkat nasional.
Kompetisi aeromedeling merupakan ajang kontes pesawat ber-remote. Bentuk penilaiannya berupa kemampuan melewati halang rintang, disain, dan kecakapan dalam mepresentasikan seluk beluk arkeologi pesawat. Keunggulan pesawat tim Im Dortu UTY yang diikutsertakan, desain yang aerodinamis, kemampuan bermanuver, dan kemudahan dikendalikan. Selain itu juga kemampuan dan ketrampilan T. Raden Triolan sebagai pilot/pengendali yang telah memiliki jam terbang yang tinggi.
Hal lain di balik keberhasilan tim aeromodeling menyabet juara nasional, adalah berkat ketekunan di dalam melakukan riset. Seperti yang disampaikan oleh Santra Prabowohendi, ketua tim Lomba Robotika, riset yang dilakukan oleh tim aeromodeling telah memakan waktu selama 2 tahun. “Untuk aeromodeling, sebelumnya memang telah dilakukan riset selama 2 tahun. Riset itu hasil kolaborasi antara Himatek dan UKM Robotika,” tutur Santra, mahasiswa Prodi Teknik Industri angkatan tahun 2015.
Tim Robotika UTY berikutnya yang diterjunkan adalah Tim Air Fighter dan Tim Legacy-TY. Untuk Tim Air Fighter, terdiri dari mahasiswa Teknik Elektro. Mereka adalah Bayu Ari Pratama, Baby Aries, Sutio Nur Bakti, dan Muhammad Yogi. Tim ini berhasil meraih best disgn tingkat nasional. Sementara Tim Legacy-TY, yang terdiri atas Santra Prabowohendhi (Teknik Industri), Ali Rozikin (Teknik Informatika), Ahmad Romiz (Teknik Informatika), dan Muhamad Khilfy Afany (Teknik Elektro), berhasil menggendong juara 4 kompetisi ROUV (Remotely Operated Underwater Vehicle) tingkat nasional.
ROUV sendiri merupakan ajang kompetisi mengambil bola yang dipenuhi berbagai rintangan. Di antara rintangan yang harus dilewati, sesuai nama kompetisi, adalah kemampuan bergerak di dalam air. Jadi, robot yang digunakan harus memunyai kemamuan muncul dan menyelam di dalam air. Kemampuan itu juga harus disertakan dengan kecepatan dalam mengumpulkan bola. Yang dinilai, adalah point mengambil bola.
Kompetisi Technogine 2019 ini merupakan ajang kontes robotika yang diselenggarakan oleh Himpunan Teknik Fisika Universitas Telkom. Kompetisi yang diadakan terdapat empat macam, yakni proposal inovasi yang dikhususkan untuk SMA/SMK-sederajat, proposal inovasi tingkat mahasiswa, aeromodeling tingkat mahasiswa, dan ROUV. Tim Robotika UTY menerjunkan ketiga tim untuk mengikuti ajang kontes aeromodeling dan ROUV.
Untuk agenda berikutnya, Tim Robotika dan Himatek akan menyiapkan diri mengikuti ajang kompetisi KRI (Kontes Robot Indonesia) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti RI, dan di bulan April mendatang. Selain itu, akan diikuti pula ajang Komurindo (Kontes Muatan Roket Indonesia) yang diadakan oleh LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) di bulan Agustus tahun ini.
Atas prestasi yang diraih, Santra mengungkapkan terima kasih kepada segenap pihak yang mendukung dan mendoakan keberhasilan Tim Robotika UTY. “Terima kasih Bapak Rektor yang telah support kami, UKM Robotika dan HIMTEK. Semoga ke depannya kami dapat membangkitkan semangat mahasiswa dalam kejuaraan nasional dan internasional. Kami mengharapkan selalu ada support kepada mahasiswa berprestasi, sebab pondasi dari universitas adalah mahasiswa. Semakin banyak prestasi mahasiswa, semakin hebat universitasnya”, ungkap Santra.
sumber: uty.ac.id
0 Komentar