Berbekal keuletan dan pengetahuan mengenai bisnis sabun yang sudah turun temurun di keluarganya, perempuan asal Semarang, Siany Wulandari mendirikan bisnis sabun dengan sisi seni yang kental di Seattle, Washington, AS, yang memperkenalkan mandi bunga khas Indonesia.
Awalnya, Siany melakukan riset untuk membuat sabun yang cocok bagi kulitnya yang sensitif akan bahan kimia SLS (Sodium Lauryl Sulfate) yang biasa terkandung dalam sabun dan sampo. Namun, siapa yang menyangka bahwa hasil risetnya itulah yang lalu membuka jalan baginya untuk membangun bisnis di AS.
“Terus waktu pandemi, karena kita punya banyak waktu ya akhirnya saya jadi bikin ini gitu. Terus juga berawal dari bagi-bagi ke teman, ke keluarga,” cerita Siany.
Melalui produk-produk buatannya, Siany mengutamakan bahan yang alami, dengan tampilan bentuk dan unsur seni yang cantik, seperti batu permata, serta warna yang menarik. Tidak hanya itu, seluruh produknya juga minim sampah, tidak menggunakan plastik dan menggunakan kemasan yang dapat di daur ulang.

“Kenapa pakai nama Bali? Karena ya orang lebih sangat mengenal Bali dan di Bali itu kita kemana-mana kan ada bunga mawar, ada pakai pandan, ada pakai melati, untuk ritual, untuk apa, sama halnya dengan bagian lain di Indonesia. Tapi di sini kita bisa kenalin itu untuk mandi bunga, ada mawar, bisa pakai pandan, gitu, enggak sekadar bunga-bunga yang orang di sini udah kenal dan orang lain jual gitu,” kata Siany.
0 Komentar